Rabu, 16 Oktober 2024, Rapat Koordinasi Daerah Survei Ekonomi Pertanian (SEP) 2024 untuk Provinsi Lampung secara resmi dibuka oleh Atas Parlindungan Lubis, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung. Kegiatan ini diadakan sebagai upaya untuk memperkuat sinergi antar sektor dalam mendukung pembangunan sektor pertanian yang berbasis pada data yang akurat, valid, dan berkualitas tinggi. Dalam sambutannya, Atas Parlindungan Lubis menekankan pentingnya peran data dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, khususnya di bidang pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Acara ini menjadi momentum penting dalam mempertemukan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga pemangku kepentingan lainnya, yang memiliki peran krusial dalam pengembangan sektor pertanian di Provinsi Lampung. Tujuannya tidak hanya untuk meningkatkan kualitas data ekonomi pertanian, tetapi juga untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian dalam menghadapi tantangan masa depan, seperti perubahan iklim, dinamika pasar, dan kebutuhan pangan yang terus meningkat.
Setelah seremoni pembukaan, agenda dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada walidata dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten se-Lampung. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi signifikan mereka dalam pengelolaan dan penyebaran data sektoral yang tepat waktu dan berkualitas. Walidata memainkan peran kunci dalam menyajikan data yang dapat diandalkan untuk mendukung perencanaan kebijakan yang lebih baik di tingkat daerah.
Sesi selanjutnya dalam rapat ini juga semakin menarik perhatian peserta dengan digelarnya Talkshow interaktif. Talkshow tersebut menghadirkan narasumber terkemuka dari kalangan akademisi dan praktisi ekonomi, yang memberikan pandangan komprehensif mengenai kondisi dan prospek pertanian di Lampung. Diskusi mencakup isu-isu strategis seperti diversifikasi produk pertanian, penguatan akses pasar, dan pemanfaatan teknologi digital dalam pertanian modern.
Dalam kesempatan tersebut, para narasumber juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, terutama antara dunia akademis, sektor keuangan, dan para pemangku kepentingan lainnya, untuk menciptakan ekosistem pertanian yang inovatif dan berkelanjutan. Rapat Koordinasi ini pun menjadi ruang diskusi strategis dalam menyusun langkah-langkah konkrit yang akan membawa pertanian Lampung menuju peningkatan produktivitas, daya saing, dan kemandirian pangan.
Dengan terselenggaranya Rapat Koordinasi Daerah SEP 2024, diharapkan hasil dari survei ini mampu memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai kondisi pertanian di Lampung, serta menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan yang lebih efektif dalam mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Pemerintah daerah, melalui data yang akurat dan komprehensif, dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh petani, serta merumuskan solusi yang lebih tepat sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dan memajukan sektor pertanian di Lampung.