Abstraksi
· Pada awal tahun 2018, Kota Metro mengalami inflasi sebesar 0,48 persen karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,19 pada bulan Desember 2017 menjadi 137,85 pada Januari 2018. Enam kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,4263 persen; diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0381 persen; selanjutnya kelompok sandang sebesar 0,0081 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0057 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0038 persen dan kelompok perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar dengan andil inflasi sebesar 0,0018 persen. Sebaliknya, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan andil dalam pembentukan deflasi sebesar 0,0006 persen.
· Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya beras, cabai merah, cabai rawit, sepeda motor, patin, telur ayam ras, upah pembantu RT, rokok kretek filter, bensin dan wortel.
· Inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-58 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, terdapat 79 kota IHK mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 1,42 persen, dan inflasi terendah dialami Tangerang sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,12 persen dan deflasi terendah terjadi di Meulaboh sebesar 0,14 persen.
· Kota Metro, pada Januari 2018 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 0,48 persen dan inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 2,08 persen.