Abstraksi
· Pada bulan Maret tahun 2018, Kota Metro mengalami inflasi sebesar 0,17 persen karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 138,11 pada bulan Februari 2018 menjadi 138,34 pada Maret2018. Lima kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,1289 persen; diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0356persen; selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0100 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0010 persen dan kelompok sandang sebesar 0,0003 persen. Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang memberikan andil dalam pembentukan deflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0091 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,0005 persen.
· Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya bawang putih, bawang merah, bensin, cabai rawit, cabai merah, cabe hijau, sepeda motor, sabun detergen bubuk/cair, mie kering instant dan jeruk.
· Inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-36 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, terdapat 57 kota IHK mengalami inflasi dan 25 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapurasebesar 2,10 persen dan inflasi terendah dialami Sumenep sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,30 persen dan deflasi terendah terjadi di Bulukumba sebesar 0,01 persen.
· Kota Metro, pada Maret 2018 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 0,84 persen dan inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 2,47 persen.