Abstraksi
· Pada awal tahun 2018, Kota Metro mengalami inflasi sebesar 0,19 persen karena adanya kenaikanIndeks Harga Konsumen (IHK) dari 137,85 pada bulan Januari 2018 menjadi 138,11 pada februari 2018. Empat kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,1916 persen; diikuti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0181persen; selanjutnya kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0103 persen dankelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0012 persen. Sebaliknya, kelompok pengeluaranyang memberikan andil dalam pembentukan deflasi, yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,0053 persen, kelompok sandang sebesar 0,0059 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0209 persen.
· Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya beras, bawang putih, cabai rawit, bensin, kontrak rumah, patin, bawang merah, cumi-cumi, kentang dan sabun detergen bubuk/cair.
· Inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-37 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, terdapat 55 kota IHK mengalami inflasi dan 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapurasebesar 1,05 persen, dan inflasi terendah dialami Palangkaraya sebesar 0,04 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 0,96 persen dan deflasi terendah terjadi di Lubuklinggau sebesar 0,02persen.
· Kota Metro, pada Februari 2018 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 0,67 persen dan inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 1,99 persen.